Ledakan Bom di Afghanistan, Sejumlah Diplomat Rusia Terluka

3 min read

Gempuran bom menempa ibukota Afghanistan, Kabul, Selasa 1 Desember 2020 waktu di tempat. Kementerian Luar Negeri Rusia dalam satu pengakuan menjelaskan, beberapa staff kedutaannya di situ terimbas ledakan itu. “Satu alat peledak rakitan meledak tidak jauh dari kedutaan, waktu salah satunya mobil mereka melalui. Beberapa staff kedutaan didalamnya alami cedera enteng,” begitu berdasarkan penjelasan tercatat faksi Kedutaan Rusia seperti diambil dari AFP, Rabu (2/12/2020).

Penilaian awalnya faksi Rusia memperlihatkan jika gempuran itu diperuntukkan untuk pasukan keamanan Afghanistan, lanjut pengakuan itu. Tetapi mereka tidak tidak pedulikan jika sesungguhnya diplomat atau staff kedutaan sebagai target, hingga faksi kedutaan memilih untuk mempererat keamanannya. Kementerian Rusia minta faksi berkuasa Afghanistan untuk ambil beberapa langkah untuk pastikan keamanan staff kedutaan mereka di situ. Beberapa roket awalnya disampaikan meledak di sejumlah wilayah permukiman masyarakat Kabul, ibukota Afghanistan, waktu jam repot, Sabtu 21 November 2020. Ledakan itu berlangsung di dekat daerah tempat beberapa diplomat asing melakukan aktivitas, Reuters memberikan laporan, diambil dari Di antara, Sabtu (21/11/2020).

Habis ledakan, bunyi sirine meraung-raung dari beberapa kantor kedutaan besar asing. Kejadian itu berlangsung 2 hari menjelang beberapa negara donor dan Pemerintahan Afghanistan berjumpa di Jenewa, Swiss, pada 23-24 November 2020.

Jubir Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, menjelaskan tiga masyarakat sipil meninggal karena gempuran itu dan 11 orang beberapa luka. Tetapi, seorang petinggi Kementerian Kesehatan menjelaskan petugas mengusung lima mayat dan 21 orang yang beberapa luka ke rumah sakit.

Arian menjelaskan teroris menempatkan roket-roket di truk memiliki ukuran kecil untuk ditembakkan menuju permukiman masyarakat. Kewenangan keamanan di Afghanistan masih berjalan untuk mengenali bagaimana kendaraan itu masuk di dalam kota.

Beberapa masyarakat merekam kejadian roket terbakar dan siaran itu selanjutnya diupload ke sosial media. Beberapa photo yang menyebar di sosial media Facebook memperlihatkan banyak mobil hancur dan ada lubang besar disamping samping satu bangunan.

Taliban menyebutkan gempuran itu tidak dikerjakan oleh faksinya. Taliban adalah barisan berlebihanis yang lama usaha merampas kekuasaan dari Pemerintahan Afghanistan.

Walau begitu, gempuran intimidasi dari Taliban dan barisan radikal yang lain lagi bertambah semenjak pembicaraan nyaman di antara Taliban dan Pemerintahan Afghanistan macet. Sejumlah besar intimidasi dikeluarkan di Kabul, kota dengan penduduk lebih dari lima juta jiwa.

Beberapa pria membawa senjata di awal bulan ini tembak masyarakat di Kampus Kabul, Afghanistan. Tindakan itu mengakibatkan 35 orang meninggal dan lebih dari 50 orang yang lain beberapa luka. Sejumlah besar korban ialah mahasiswa.

Barisan teroris ISIS mengakui bertanggungjawab atas penembakan itu.

Menggunakan masker jadi salah satunya prosedur kesehatan untuk jauhi terkena virus corona. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian supaya masker dapat efisien hindari penyebaran covid-19.

You May Also Like

More From Author